Selama ini kita sering berfikir & beranggapan bahwa “kenyamanan” adalah bukan suatu masalah bagi kita. Kita sering mengira “kenyamanan” adalah suatu anugrah ato berkat yang TUHAN taruh dalam hidup kita ( itu memang benar ), tapi disisi lain “kenyamanan” adalah senjata terkuat setan 👿 buat menghayutkan kita & masuk kedalam masalah yang besar. Coba kita ingat-ingat diri kita sebagai contohnya ( yach ni sebenernya sich pengalaman pribadi sich, kalo gitu contohnya aku 😆 hwa… ha… ), kalo TUHAN sering mencurahkan berkatnya atas kita hari makin hari semakin tambah diberkati apa yang sring kita lakukan? Yach pada awal-awal sich pasti masih ingat pada TUHAN tapi, coba kalo itu terjadi dalam waktu yang cukup lama? Kebanyakan ( nich kebanyakan lho? jadi bukan semua orang gini! ) orang pasti akan terlena & terhayut akan berkat ini! ya ga? & truz apa yang terjadi kalo kita terhayut? Pasti kita akan lupa sama pencipta kita “TUHAN”! Itulah yang setan kerjakan kalo kita terhayut dalam berkat.
Sebenernya di bangsa kita Indonesia ini banyak contoh “kenyamanan” yang menyesatkan & merugikan orang disekitar hingga membuat suatu masalah yang besar bagi bangsa ini. Coba kita lihat “Koruptor”, seandainya seorang koruptor tidak diketahui korupsi, apa yang terjadi? Pasti dia akan merasa nyaman dengan apa yang dia lakukan, toh itu menguntungkan baginya? ya ga? tapi kita lihat “kenyamanan” disini, apa kenyamanan ini datangnya dari TUHAN? Bukan! “kenyamanan” model kayak gini adalah tawaran sesat dari setan agar kita terhayut didalamnya. Trus gimana kita harus menghadapinya kalo kita sudah terlanjur nyaman dengan keadaan ini? Apakah dengan trus “Hanya Diam”? itu adalah bukan suatu jawaban, kalo kita hanya diam dengan kenyamanan ini, kita akan terbawa ke situasi masalah yang sangat besar melebihi masalah yang sering kita hadapi! Trus langkah apa yang harus kita tempuh? Yang harus kita lakukan adalah kita berani melangkah keluar dalam situasi “kenyamanan” ini.
Contoh “kenyamanan: yang lain sebenernya ada banyak, contohnya: Sebagai anak muda kita sering nyaman denga pacar kita & dengan apa yang kita lakukan ( alah tau kan maksudku? He…he.. 😆 ), yang lainnya nyaman dengan posisi Ratu Gosip ( Suka bohong, fitnah, membicarakan orang lain, dll… ), trus nyaman dengan …… alah pokoknya banyak dech, jadi hati-hati sama posisimu sekarang apakah kamu sekarang merasa nyaman?
Coba kita ingat juga kalo kita berada dalam suatu masalah ( diluar dari kenyamanan ) kita pasti selalu dekat dengan TUHAN, kita sering minta tolong sama TUHAN, itulah yang TUHAN inginkan dalam setiap hidup kita, bukan berarti TUHAN suka kalo kita dalam masalah tapi, itu adalah tanda dari TUHAN bahwa Dia cinta pada kita, Dia memerhatikan kita, & Dia peduli pada kita ( maksudnya biar kita tidak jatuh kedalam kenyamanan, perangkap si setan ).
Sebenernya masalah demi masalah yang TUHAN taruh dalam hidup kita adalah suatu proses dimana TUHAN mau membentuk suatu karakter kerohanian kita. Jadi jangan lari dari masalah tapi hadapi masalah itu ( walo kita jatuh bangun. Tenang, TUHAN tidak akan membiarkan masalah menghimpit kita. Karna semua telah TUHAN atur sesuai kemampuan kita ) karna setiap masalah yang kita hadapi, akan membawa ke berkat yang TUHAN telah siapkan.
Coba kita lihat contoh…. Hm…m… Guci yang bagus, indah & tentunya sangat mahal. Kalo kita tengok pembuatannya gimana? Pasti butuh proses-proses hingga akhirnya tercipta guci itu kan? Ya itulah, proses tiap proses ato masalah demi masalah yang sering kita hadapi bagaikan proses dimana pembentukan guci itu. Jadi jangan lari dari masalah tapi hadapi masalah itu, karna masalah demi masalah akan membawa kita ke tingkatan kerohanian yang lebih dewasa. Wah kok jadi sok Rohani gini yach? 😆 Wha…ha…. ha… padahal yang ingin aku posting soal “kenyamanan” doank. Tapi sudahlah mungkin ini memang mau-Nya TUHAN aku mosting sampai ini, semoga postinganku ini bisa jadi berkat bagi kalian semua, OK! GBU 😀
klo dagh nyaman, biasanya diam aja….tambah gemuk tuh badan.. 😉
*merenung sebentar…*
Ternyata selama ini hidupku terlalu nyaman…
Oke, sekarang mulai berbenah…
Untung aku kembali diingatkan Andrea Hirata lewat novel Laskar pelangi-nya
*oon mode on*
biar ga jadi masalah trus harus diturunkan jadi gmn tuh rumusnya ? 🙄
klik sana-klik sini, iseng2 aja….
yang penting jangan terlena di zona nyaman
ntar lupa segalanya…:D
coz it just so damn hard to leave d comfort zone and find nothing in front to be settled
hanya diam bukan karena nyaman, tapi ga merasa berguna kalaupun tidak diam
jadi gimana?
Kalo gw selalu ingat ma pesan om gw di amrik, Steve Jobs…
berada terus-terusan di zona nyaman juga ga bagus loooooh
yup.. kenyamanan hanya membawa kemalasan.. semangat2!!
Analisa:
Nyaman = Enak
Enak = Manis,
Manis = Madu,
Madu = Dari Lebah,
Lebah = Kalo toel Bikin Sakit,
Sakit = Gak Nyaman,
Jadi kesimpulan nya
Nyaman = Gak Nyaman ..
??? Benar gak yah..?? 😀
kenapa dari soal nyaman jadi ngomong rohani, itu artinya Anda menyalami gradasi kenyamanan, dari kenyamanan bersifat fisik yang sifatnya temporer ke kenyamanan psikis yang sifatnya lebih long-lasting (kalo kita mampu mempertahankannya lho)…hehehe
salam nyaman
jangan biarkan terdiam terlalu lama karena rasa nyaman yang gak berkesudahan
tapi kita harus bergerak agar kenyamanan itu makin tergerak
benar,,yang oke sebenernya adalah berusah keluar dari zona nyaman kita,,
nyaman aja bahaya, gimana kalau ga nyaman. sing penting atiku iki tentrem. salam kenal juga.
Salam
Kenyamanan, keni’matan, keindahan yang di kecap manusia boleh jadi salah satu bentuk ujian yang diberikan Tuhan untuk mengangkat derajat makhluk2nya 🙂 dan kadang orang ga sadar dengan itu hingga lupa bersyukur, merasa diberi ujian atau cobaan jika diberi kesedihan, dan kemalangan, baru inget Tuhan, thats human 🙂
“kenyamanan” + “diam” bisa menjadi awal terjadinya “status quo” dan boleh jadi ia adalah imbas atau penyebab “hegemoni”… Wallahu A’lam
sepakat, mas. jangan hanya diam, bicaralah, kalau perlu memberontak. sebab bicara dan ngomong pada hakikatnya juga beraksi.
iya betul itu kawan, jgn terlalu sering berleha-leha dengan kenyamanan. bahayya…
Gaya berujar yang asyik dibaca. Seneng bisa mampir kesini. Nice blog. 🙂
sedikit konflik buat bumbu gak ada masalah kan?
sama aja sayur gak pake garam mah 🙂
Hm….dulu aku pernah merasa nyaman dng posisiku…
dan suatu hari…Jrengg!!!.. everything seems gone…
sejak itu… aq learning utk biasa2 saja menghadapi banyak hal ^ ^
salam kenal 😀
Kenyamanan itu relatif kali ya, mo nyaman dari segi materi tapi bikin hati ga nyaman, atau sebaliknya.. tapi akan terasa semakin nyaman ketika kenyamanan itu bukan hanya dirasakan oleh diri sendiri saja, tetapi juga orang lain.. 😀
diantaranya: nyaman untuk mencari kerja sebagai PNS, nyaman dengan kepastian kerja, nyaman dengan status mahasiswa dengan IP kumlaut. gimana kalau kita berkreasi, starting bussiness, mungkin berkarya 🙂
salam kenal mas Pras
He he, kadang memang menyesatkan ya … :grin;
Mungkin 10-15 tahun lalu saya sering berpikir bahwa kalau kita berasal dari keluarga kaya raya dengan segala fasilitasnya, hidup itu akan nyaman.
Namun kemudian saya berpikir, pasti semua ada alasannya, mungkin saja kalau TUHAN kasih saya harta berlimpah pada saat itu, saya malah “disesatkan” oleh harta tersebut.
Bisa saja lalu jadi arogan, dan melakukan hal buruk lainnya.
Manusia memandang kenyamanan pada dua hal:
*pertama bagaimana mendapatkan kenyamanan itu
*kedua bagaimana mempertahankannya
Ironisnya kedua proses diatas tidak jarang menjadikan manusia menghalalkan segala cara demi demi statusnya sebagai manusia nyaman.
Salam kenal Bro!!
iseng aja mampir…
trimakch renungannya..:D
GBU 2 🙂
kenyamanan alias comfort zone memang melenakan…
krn itu hrs sering2 introspeksi diri..
jgn sampe kebawa arus nyaman ituh 😉
Wah,tumben Pras,kamu bisa berpikir dewasa. Kalau masalah kenyamanan, semua itu relatif bagi setiap orang. Namun hanya 1 yang harus kita garisbawahi, apakah kenyamanan itu merupakan kehendak Tuhan, apa cuma hasil dari keinginan kita sendiri.
Eh Pras, q gak isa gawa bandeng ki, cz lagi kanker, he he he. Tapi mungkin wae sok pas muncak Tuhan punya kehendak lain, kan sapa tau ja to? Cz tidak ada yang mustahil buat Tuhan. Sorry ne ya!
GBU
lagi ndak nyaman sekarang..
tapi lagi nyamnyam.. 😀
nyamannya suatu pribadi dalam hati yang damai
diam, kadang-kadang bukan emas
masalah bukan masalah jika kita berfokus pada solusi
salam
ILYAS AFSOH
yup…nyaman menurut kita belum tentu nyaman bagi orang lain…
cukup introspeksi diri…
Nyaman bagi kita bisa jadi masalah bagi orang lain. Seorang pengendara mobil mewah merasa nyaman berkendara di dalamnya, sementara itu ada orang lain yang dirugikan oleh gas beracun yang dikeluarkan mobilnya.
Akan jadi Masalah Besar kalau semua orang Hanya Diam tidak peduli akan kerusakan lingkungan 🙂
orang kalo udah merasa nyaman, biasanya males untuk berusaha..
ayo bangkit dari rasa nyaman..
🙂
selalu bangkit dari rasa nyaman, tapi selalu ingat untuk bersyukur.. 😀
ada yang bilang…. seseorang tidak pernah susah bukan lah oarng yang hebat, tetap orang yang hebat itu adalah orang yang bisa lepas dari semua kesulitan… 😀 salam kenal 😀
diam n kenyamanan??? hummmm…tergantung kondisi kali yah, lebih baik ato prioritas kan posisi yg seperti apa… 😀
kalo nyaman duduk di sofa or nyaman naik bajaj pulsar masuk kategori ini nggak mas 😀